

Apa Itu Framework?
Framework adalah kerangka kerja. Framework juga dapat diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer/programmer dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variabel, file, dan sebagainya sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi.
Dengan adanya framework, pekerjaan kita akan lebih tertata dan terorganisir. Sehingga dalam pencarian kesalahan dalam pembuatan program akan lebih mudah dideteksi.
Intinya, framework merupakan pondasi awal kita sebelum menentukan memakai bahasa pemrograman apa yang akan kita pakai. Setelah kita menentukan mau pakai framework apa, baru kita bangun programnya diatas framework itu. Tanpa framework, kita akan kesulitan saat membuat program.
Pengertian Framework PHP
Sebagaimana pengertian framework di atas, maka Framework PHP bisa diartikan sebagai alat yang berfungsi untuk mempermudah proses pembuatan sebuah website.
Suatu website didukung oleh sistem kompleks yang terdiri dari berbagai komponen hardware dan software yang berbeda yang tergabung bersama dengan banyak protokol.
Oleh karenanya dibutuhkan suatu lingkungan yang memungkinkan kesemuanya itu dapat bekerja bersama dan berkomunikasi baik dengan antara mereka sendiri maupun komponen di luar lingkungan mereka. Lingkungan inilah yang disebut Framework.
Jenis Jenis Framework PHP
Fungsi-fungsi yang terdapat pada masing-masing framework terkadang merupakan pengembangan atau penyesuaian dari fungsi asli PHP. Tujuannya agar lebih mudah digunakan atau agar lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna framework. Beberapa jenis framework PHP yang terkenal antara lain:
1. Yii (Yes It Is!) Framework
Menurut beberapa sumber, Yes it is! Framework merupakan framework paling banyak dipakai saat ini. Sebagian besar penbdapat mengatakan bahwa framework ini paling powerful.
2. CodeIgniter
Framework paling banyak komunitasnya di Indonesia. Dan paling mudah dipelajari, karena ddukungan User Guide yang lengkap dan rapi.
CodeIgniter (ellisLab) memiliki karakteristik ringan dan fleksible. Framework yang didukung komunitas dan perusahaan ini terkenal dengan kemudahan penggunaannya karena semua tata struktur penulisan scripting diserahkan sepenuhnya pada developer.
Framework ini disukai oleh Rasmus Ledorf karena kebebasan penulisan kode PHP murni didalamnya. CodeIgniter terasa ideal pada website dengan kompleksitas ringan. Contoh : Kompas, AntaraJatim.
3. ZendFramework.
Zend Framework (Andi Gutmans and Zeev Surask), memiliki karakteristik modular dan lengkap.
Framework yang didukung oleh co-founded core developer PHP (termasuk Rasmus Ledorf) dan Zend Company ini terkenal dengan komponen pendukung yang banyak.
Framework ini seringkali menjadi sandaran bagi situs-situs besar seperti Ning, Google, Amazon dan Flickr dalam API services. Zend terasa ideal pada website dengan kompleksitas menengah dan tinggi. Contoh : Amazon API services.
4. Cake PHP.
CakePHP (nate dan gwoo) memiliki karakteristik strict dan kaku. Framework dengan MIT license ini merupakan turunan dari Ruby on Rail pada bahasa ruby.
CakePHP memiliki dukungan komunitas yang kuat serta dokumentasi yang ‘mulai dibangun dengan baik’. CakePHP memiliki fitur-fitur yang mirip seperti Ruby on Rails. Pada skala penggunaan, CakePHP terasa ideal pada website dengan kompleksitas menengah dan tinggi. Contoh : Mozilla Add-on
5. Panada Framework
Framework buatan anak Indonesia.
6. Symfony.
Symfony (Fabien Potencie) memiliki karakteristik terstruktur, detail dan berat. Framework yang didukung komunitas dan perhatian dari Yahoo! ini terkenal dengan kehebatannya mengatasi project website dalam skala besar dan kompleks.
Kemudahan dalam generate berbagai project dengan satu blueprint desain menjadi keunggulannya. Symfony terasa ideal pada website dengan kompleksitas tinggi. Contoh : Answer Yahoo