Mengenal RTISI: Radio Taiwan International Siaran Bahasa Indonesia, Stasiun Radio yang Membawa Suara Taiwan ke Dunia

Radio Taiwan International Siaran Bahasa Indonesia (RTISI) adalah salah satu layanan bahasa dari Radio Taiwan International (RTI), stasiun radio internasional yang didirikan oleh pemerintah Taiwan pada tahun 1928.

RTISI bertujuan untuk menyampaikan informasi, budaya, dan berita tentang Taiwan kepada pendengar di Indonesia dan negara-negara berbahasa Indonesia lainnya. RTISI juga menawarkan program-program yang menarik dan bermanfaat, seperti belajar bahasa Mandarin, Taiyu, dan Indonesia, serta mengenal berbagai aspek kehidupan di Taiwan.

RTISI dapat didengar melalui gelombang pendek, internet, podcast, dan media sosial. RTISI memiliki frekuensi 11915.00 Mhz, yang dapat diakses setiap hari pada pukul 19:00-20:00 WIB.

RTISI juga memiliki situs web resmi¹, yang menyajikan berbagai konten multimedia, seperti video, audio, foto, dan artikel. RTISI juga aktif di platform YouTube² dan Twitter³, yang memberikan update terbaru dan interaksi dengan pendengar.

Sejarah dan Visi Misi RTISI Radio Taiwan Internasional

Radio Taiwan Internasional (RTI) didirikan pada tahun 1928 di Nanking, daratan Tiongkok, dan hingga kini telah berusia tiga perempat abad. Meniti perjalanan panjang selama dua dekade, RTI menjadi ajang bagi Republik Tiongkok untuk bersuara di dunia Internasional.

Selama kurun waktu 20 tahun terakhir ini, RTI bersama-sama dengan masyarakat Taiwan menjadi saksi bagi Mukjijat ekonomi Taiwan, juga menulis sejarah perjalanan Taiwan menuju demokrasi, serta sejarah perubahan hubungan antar selat.

Radio Taiwan Internasional (RTI) adalah stasiun radio nasional dari Republik Tiongkok di Taiwan, yang mengudara dan menyebarkan “Suara dari Taiwan” dengan 13 bahasa ke seluruh penjuru dunia.

RTISI mulai mengudara pada tahun 1949, ketika Taiwan berada di bawah ancaman komunis Tiongkok. RTISI menjadi salah satu alat diplomasi dan propaganda untuk mempertahankan kedaulatan dan demokrasi Taiwan. RTISI juga menjadi jembatan komunikasi antara Taiwan dan Indonesia, yang memiliki hubungan sejarah dan budaya yang erat.

Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan politik, RTISI terus beradaptasi dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan dan minat pendengar. RTISI tidak hanya menyajikan berita dan informasi tentang Taiwan, tetapi juga mengangkat isu-isu global, regional, dan lokal yang relevan.

RTISI juga berusaha untuk meningkatkan pemahaman dan persahabatan antara Taiwan dan Indonesia, serta mempromosikan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan keragaman.

Visi RTISI adalah menjadi stasiun radio internasional yang profesional, kredibel, dan berwawasan. RTISI berharap dapat menjadi bagian yang penting dalam dunia internasional, serta menjadi suara dan wajah Taiwan yang disegani dan dicintai.

Program dan Layanan RTISI

Program acara di RTI meliputi sejarah perjalanan demokrasi di Taiwan, budaya, sosial, adat istiadat dan berbagai pembangunan yang sedang dilaksanakan.

Program acara RTI disiarkan ke seluruh dunia dengan 9 stasiun pemancar yang tersebar di beberapa tempat, al.: Lukang, Fangliao, Changchi, Tamshui, Paochong, Huwei, Tainan, Kouhu, dan Minhsiung.

Total kekuatan transmisi adalah 10,050 kilowatts, menduduki peringat teratas di Asia, dan masuk sepuluh besar di dunia. Kekuatan transmisinya mencapai 2.69 kali lipat dibandingkan dengan kekuatan transmisi total stasiun radio nasional atau swasta lainnya di Taiwan.

Gelombang yang disiarkan meliputi wilayah tengah dan selatan Taiwan, daratan Tiongkok serta benua lainnya diseluruh dunia.

Markas besar RTI berdekatan dengan Grand Hotel, salah satu bangunan terkenal di kota Taipei. Di sini, terdapat 28 ruang studio lengkap dengan peralatan siaran yang terbaru dan moderen.

Tepat di lantai 3 gedung RTI, terdapat ruang dokumen sejarah yang menyimpan materi literatur, dokumen-dokumen, souvenir kenangan dari para pendengar di seluruh dunia sejak berdirinya radio RTI pada tahun 1928.

Stasiun pemancar di Minhsiung daerah Jiayi memiliki museum barang-barang peninggalan yang bersejarah.

Selain memamerkan mesin-mesin bekas penyiaran radio dalam masa perang dunia ke 2, pada bagian dinding gedung juga terdapat lubang bekas peluru jaman perang.

Museum ini juga memiliki bangunan berlantai dua yang dibangun pada tahun 1940 dengan gaya arsitektur Jepang, dimana kini telah menjadi gedung peninggalan bersejarah yang dilindungi oleh negara.

RTI memiliki jaringan program yang terdiri dari: berita, bahasa Mandarin, bahasa dialek, bahasa asing, musik kini dalam masa percobaan dengan menggunakan Digital Audio Broadcasting. RTI mengudara setiap hari dengan 13 bahasa, antara lain: Mandarin, dialek Taiwan, Minnan, dialek Hakka, dialek Canton, Inggris, Jerman, Perancis, Rusia, Spanyol, Jepang, Vietnam, Thailand dan Indonesia.

Ke lima jaringan program RTI ini memberikan informasi yang paling baru, cepat dan akurat melalui lebih dari 2,200 gelombang frekwensi setiap minggunya. Program acara yang disajikan meliputi berita, politik, ekonomi, budaya, pendidikan, hiburan, pelayanan masyarakat dan lain lain.

RTISI menawarkan berbagai program dan layanan yang menarik dan bermanfaat bagi pendengar, baik di Indonesia maupun di Taiwan. Berikut adalah beberapa contoh program dan layanan RTISI:

• Warta Berita: Program yang menyajikan berita terkini dan terpercaya tentang Taiwan dan dunia, dengan sudut pandang yang objektif dan seimbang.
• Belajar Mandarin: Program yang membantu pendengar untuk belajar bahasa-bahasa yang digunakan di Taiwan, dengan metode yang mudah dan menyenangkan.
• Dinamika Museum Seni: Program yang mengenalkan karya-karya seni dan budaya yang dipamerkan di berbagai museum di Taiwan, dengan latar belakang sejarah dan sosial yang mendalam.
• Dreamy Wonderland: Program yang mengajak pendengar untuk menjelajahi keindahan alam dan wisata di Taiwan, dengan tips dan rekomendasi yang praktis dan menarik.
• Men’s Talk: Program yang membahas berbagai topik yang berkaitan dengan gaya hidup, kesehatan, dan hiburan bagi pria, dengan gaya yang santai dan humoris.
• Temu Udara: Program yang memberikan kesempatan bagi pendengar untuk berinteraksi dengan penyiar dan tamu undangan, dengan mengirimkan pertanyaan, komentar, atau saran melalui telepon, email, atau media sosial.

Selain program-program tersebut, RTISI juga menyediakan layanan-layanan lain, seperti:

• Kartu Pos: RTISI mengirimkan kartu pos bergambar kepada pendengar yang mengirimkan laporan pendengaran atau permintaan khusus, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan.
• Hadiah: RTISI memberikan hadiah-hadiah menarik, seperti buku, CD, DVD, atau souvenir, kepada pendengar yang berpartisipasi dalam kuis, survei, atau acara khusus yang diselenggarakan oleh RTISI, juga kepada para monitorinya.
• Sertifikat: RTISI memberikan sertifikat kepada pendengar yang telah berpartisipasi dalam event-event yang diadakan oleh RTISI, termasuk kuis, dan monitor Radio Taiwan International.

Kerja Sama

RTI juga memiliki hubungan kerjasama yang erat dengan beberapa stasiun radio di dunia, antara lain: Voice of America, Deutsche Welle, Radio France Internationale, Family Radio, Voice of Russia, Radio Australia, Radio Canada International dan Radio free Asia.

Bersamaan dengan perkembangan teknologi dewasa ini, RTI juga turut serta memainkan peran penting dalam dunia siaran radio, misalnya penggunaan program radio digital. RTI juga telah mendirikan pemancar umum Digital Audio Broadcasting, dimana hal ini juga dapat membantu perkembangan program radio digital di Taiwan sendiri.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh pendengar tentang RTISI:

Referensi:

1. RTI Radio Taiwan International. https://id.rti.org.tw/ ↩︎
2. Rti Siaran Indonesia – YouTube. https://www.youtube.com/channel/UCk620ASy7bGksjhx-moXDHA. ↩︎
3. Radio Taiwan Internasional Siaran Indonesia (@rti_rtisi) | Twitter. https://twitter.com/rti_rtisi. ↩︎