
Pada artikel kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya berpindah-pindah hosting, mulai dari provider lokal ke provider luar negeri.
Perjalanan sebagai seorang blogger, yang mempunyai lebih dari 1 domain. Sejak menekuni hobi blogging, saya mempunyai domain lebih dari 26 domain, yang akhirnya satu per satu ada yang dibiarkan expire dan ada juga yang dijual, dan akhirnya sampai Oktober 2022, tinggal tersisa 9 domain.
Perjalanan menemukan niche yang sesuai dengan passion, menemukan domain yang benar-benar bisa menghasilkan passive income belum lagi usai. Namun, kita tidak akan membahasnya di sini, kita akan membahas pengalaman berpindah-pindah hosting mencari provider yang ramah di kantong tapi berkualitas.
Pengalaman Berpindah-Pindah Hosting
Bermula dari IdWebhost
Saya pertama kali ngeblog menggunakan WordPress seft host pada tahun 2008, dengan memilih penyedia layanan hosting dengan menggunakan Google Search engine dengan kata kunci “webhosting terbaik”, dan waktu itu saya menemukan IDwebhost di urutan pertama. Saya kemudian membandingkan semua layanan hosting diantara kesepuluh layanan yang muncul di hasil pencarian.
Setelah menimbang dan membaca beberapa review di internet, maka saya memutuskan untuk mendaftar di IDwebhost, yang waktu itu saya mencoba menggunakan layanan blog hosting untuk website ini (monitoringclub.org). Seiring dengan perkembangan waktu, saya sampai saat ini telah mendaftarkan sebanyak 32 domain, 16 diantaranya masih aktif.

Jika Anda ingin menyewa web hosting di IDwebhost, silahkan registrasi di sini.

Mencoba Hosting di Beon.co.id
Seiring dengan pertumbuhan website, maka suatu waktu muncullah masalah pada salah satu website saya, yaitu website toko online saya. Yang kemudian memaksa saya untuk mencoba web hosting yang lain. Pada tanggal 26 Juni 2015, saya kemudian mencoba WordPress hosting dari Beon.co.id, dan sayangnya hanya sampai bulan Juni 2016 karena masih terus mengalami error pada toko online saya.

Mencoba Hosting di Niagahoster
Dari Beon, saya kemudian beralih ke Niagahoster pada 29 Juni 2016 – Juni 2017. Di Niagahoster, juga ternyata masih tetap sering terjadi error.

Mencoba Hosting ke Hostgator
Dengan penuh kegalauan, saya mencoba untuk membeli hosting luar, dari riset kecil sampai membaca review tentang layanan hosting luar, saya kemudian memilih Hostgator sebagai penyedia hosting saya, dan sejak itu, jarang sekali ada masalah, hingga akhirnya saya memindahkan satu per satu website saya ke Hostgator.

Mencoba di Hosting Hawkhost
Sebenarnya, saya pernah menggunakan Hostgator dari bulan Juni-November 2012 sewaktu masih bermain Amazon affiliate, tapi hanya website luar saja yang dihosting di sana.
Kemudian dari 8 Juli 2013, saya menyewa hosting kembali di Hostgator, dan sejak Juli 2017 satu per satu website lokal yang error saya pindahkan satu persatu ke Hostgator, termasuk yang masih berhosting di Idwebhost sementara sebagian (website luar) saya pindahkan ke Hawkhost sejak 25 Maret 2016 dengan alasan lebih murah dibandingkan di Hostgator.

Jika Anda ingin menyewa hosting di Hawkhost, silahkan mendaftar di sini
Selama berhosting di Hostgator, semua website lancar-lancar saja, dan salah satu website berbahasa Indonesia dengan niche kesehatan sampai menembus 3.000 UV perhari. Namun badai datang lagi, website yang mendapat trafik banyak itu mendapat gangguan dari salah satu provider tanah air dengan menyuntikkan iklan.
Sangat mengganggu, dan atas saran dari teman-teman blogger, supaya saya menginstal SSL, namun di Hostgator tidak menyediakan SSL gratis (saat itu), dan saya tidak tahu caranya menginstal SSL Gratis di cPanel
Maka saya mencoba untuk mencari penyedia hosting luar yang menyediakan SSL gratis, dan ternyata saya baru mengetahui bahwa Hawkhost menyediakan Let’s Encrypt di cPanel hostingnya, padahal saya sudah lama menggunakan layanan hosting ini.
Pindah Hosting sepenuhnya ke Hawkhost
Dengan berat hati, sayapun memindahkan semua website lokal saya ke Hawkhost pada tanggal 3 Oktober 2017 dengan memasang SSL gratis dari Let’s Encrypt, sehingga website saya aman dari inject iklan dari provider lokal.
Sampai artikel ini saya tulis, semua website saya masih berhosting di Hawkhost, kecuali website klien saya yang ada berhosting di Idwebhost dan Niagahoster. Meskipun sebenarnya, saya sangat menyukai Hostgator yang tidak pernah sekalipun website saya mengalami gangguan server selama berhosting di sana.