Monitoringclub.org – Pernah menonton serial drama Korea “Winter Sonata”?. Jika pernah, pasti tak asing lagi dengan salah satu setting yang digunakan untuk syuting drama ini. Nami Island. Atau pulau Nami yang terkenal karena digunakan menjadi salah satu setting dalam drama yang dibintang oleh Bae Yong Joon dan Choi Ji Woo ini.
Awalnya, pulau ini hanyalah sebuah pulau biasa yang tak banyak pengunjung. Namun, setelah menjadi setting salah satu drama Korea yang mendunia bahkan merambah sampai ke Indonesia, pulau ini menjadi salah satu tujuan wisata dari berbagai negara.
Pulau Nami atau juga lebih dikenal dengan nama Naminara merupakan sebuah pulau kecil yang cantik, yang terletak di Chuncheon-si, provinsi Gangwon-do, Korea Selatan. Jika ditempuh dari Seoul, berjarak sekitar 63 km.
Nama pulau ini diambil dari seorang jendral di Korea, yaitu jendral Nami. Dalam sejarah Korea Selatan, Jendral Nami merupakan seorang jendral yang dituduh berkhianat. Karena dia meninggal dan dikubur di pulau ini, maka namanya diabadikan menjadi nama pulau ini.
Untuk menuju pulau ini tidaklah sulit. Dari Seoul, bisa menggunakan beberapa alternatif transportasi. Bisa menggunakan kereta api dari stasiun Cheongyangni Train Station yang berada di Seoul, bisa juga dengan menggunakan kereta ITX (Intercity Train Xpress), atau bisa juga dengan shuttle bus.
Pulau Nami ini memang sedikit unik. Sepertinya sengaja dibuat sebuah negeri khayalan sendiri, yang mempunyai mata uang sendiri, memiliki visa (meski visa bohongan), dan juga pemerintahan kecil untuk mengatur kehidupan di pulau ini.
Tenang saja.! Tak perlu berfikiran terlalu jauh bahwa pulau ini lepas dari Korea Selatan. Ini hanya sebatas negeri khayalan yang memang cukup unik dan mampu menarik perhatian pengunjung.
Harga tiket masuk Nami Island
Setelah kita sampai di bagian Imigrasi, kita harus mempunyai visa atau paspor yang sama artinya sebagai tiket masuk. Setelah mendapatkan visa, kita harus rela untuk mengantri kapal very.
Karena pulau ini terletak di tengah danau Cheongpyeong. Dan hanya bisa dituju dengan menggunakan kapal very. Perjalanan dengan very ini tak membutuhkan waktu lama. Hanya sekitar 10 menit.
Harga tiket masuk ialah 15.000 won.
Sesampainya di pulau Nami, kita akan disuguhi pemandangan yang tak pernah menjemukan mata. Deretan pohon berjejer rapi terasa sejuk dipandang mata.
Disambut dengan ucapan selamat datang dengan sebuah papan kecil untuk pengunjung dari berbagai negara. Termasuk Indonesia ada di sini. Sebuah papan yang dihiasi dengan bendera merah putih dan gambar pakaian adat salah satu provinsi di Indonesia. Sepertinya, di pulau ini selalu dikampanyekan hubungan persahabatan dengan bangsa lain.
Di bagian tepi pulau ini ada hutang hijau yang lebat jika dilihat pada musim semi. Namun akan terlihat meranggas menyisakan pemandangan musim gugur yang tak kalah indah.
Selain hutan, sepanjang pulau ini ditanami berbagai pohon yang disesuaikan dengan nama jalannya. Seperti jalan Metasequoia. Sebuah jalan yang pada sisinya ditumbuhi pohon metasequoia.
Di jalan inilah adegan drama winter sonata melakukan adegan yang paling romantis. Ada juga Jalan Gingko. Yang sepanjang sisi jalannya ditanami pohon gingko. Jika ingin melihat keindahan pohon gingko ini, datanglah di musim gugur. Karena daunnya akan berguguran dan berubah warna menjadi kuning, merah atau bahkan coklat.
Tak hanya pepohonan indah yang bisa kita lihat di pulau ini. Kita juga bisa menikmati kebun binatang dan kebun botani serta perahu wisata mengarungi sungai Han. Pada malam-malam tertentu, di pulau ini diadakan pekan kebudayaan yang menampilkan tarian dan pertunjukan kebudayaan lainnya.
Jika ingin menginap, di pulau ini disediakan sebuah hotel dan penginapan lainnya. Pemandangan pada malam hari di pulau ini tak kalah seru. Nikmati sisi keromantisan pada malam hari ketika lampu-lampu di pulau ini dimatikan.
Sensasi terangnya cahaya bulan dan kerlip bintang akan menambah keromantisan berwisata di pulau ini. Dan satu lagi. Jangan berharap akan menemukan jaringan internet di sini. Karena sepertinya pemerintah republik Namira sengaja untuk membuat konsep wisata alam di pulau ini.
Jadi, jika kita ingin berwisata ke pulau ini dengan masih membawa seabreg kerjaan kantor, bersiaplah untuk kecewa. Karena akan sulit sekali mencari jaringan internet di sini. Konsep wisata alam merupakan hal mutlak yang disajikan.
Karena pulau ini terkenal karena digunakan sebagai salah satu setting drama korea winter sonata, maka dibangunlah sebuah patung Bae Yong Joon dan Choi Ji Woo. Di depan patung inilah biasanya para wisatawan menyempatkan untuk berpuas diri berfoto dan mengabadikan setiap moment yang ada.
Jangan salah. Sekalipun pulau ini identik dengan pasangan muda, tidak sedikit juga pasangan orang tua yang terlihat menggandeng anak mereka. Pulau ini cocok juga jika dijadikan liburan keluarga. Suasana yang alami dan adem di pulau ini patut dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata di akhir pekan.
Namun, jika kita ingin menikmati pulau ini ketika sepi, janganlah datang di akhir pekan. Karena, banyak sekali pengunjung yang datang di akhir pekan sehingga membuat pulau ini penuh. Jika penuh, risikonya ialah hilangnya sisi keromantisan pulau ini.
Bagaimana dengan kulinernya?. Tak perlu hawatir. Di sini ada banyak pilihan kuliner dari bebagai negara. Seperti masakan korea, masakan cina, masakan jepang, bahkan masakan italia.
Jika ingin masakan Indonesia?. Ah, sepertinya ini akan menjadi peluang bisnis baru. Mendirikan rumah makan padang di sana. Hehe.. Sepertinya sekarang saya sedang sedikit berhayal 🙂
Dan satu lagi yang akan membuat kita terkejut. Korea Selatan yang terkenal dengan paham atheisnya, ternyata tidak berlaku di pulau ini. Karena di pulau ini ada fasilitas mushalla yang sengaja diperuntukkan bagi pengunjung yang beragama islam. Wow.. keren sekali kan?
Fasilitas mushalla ini jadi satu dengan restoran. Tak perlu khawatir. Mushalla di sini cukup bersih dan nyaman untuk melaksanakan shalat. Jauh dari pemandangan mushalla kotor di mall-mall yang ada di Indonesia.
Inilah salah satu kehebatan Korea Selatan dalam mengemas pariwisatanya. Hanya dengan digunakan sebagai salah satu setting drama korea yang terkenal, maka dengan sendirinya banyak orang akan penasaran dengan keindahan tempat tersebut.
Ditambah lagi satu bahwa Korea Selatan dikenal dengan drama dan artis korean popnya, menawarkan pariwisata dengan menjadikannya setting sebuah drama merupakan pilihan yang cukup cerdas.
Bagaimana? Sebuah tujuan wisata yang cukup menarik bukan?. Jika anda masih penasaran dengan keelokan pulau ini, tak ada salahnya jika menjadikan salah satu tujuan wisata impian liburan akhir tahun.
Sedikit saran saja. Jika ingin menikmati keindahan pulau ini secara lengkap, datanglah ke pulau ini pada musim gugur, musim semi, musim dingin, dan musim panas. Karena, masing-masing musim akan menyajikan keindahan pemandangan pepohonan yang berbeda-beda.
Mungkin Anda Tertarik Juga: Menjelajahi Trans Studio Theme Park