Monitoringclub.org – Dari sebuah kebersamaan dalam perjalanan wisata, ada suatu komunitas baru yang meramaikan dunia wisata Indonesia.
Perubahan malam ke pagi menyajikan pemandangan alam yang menakjubkan mata. Munculnya sinar kuning jingga diselingi biru langit bersih seolah memanjakan mata dan menyadarkan akan karunia Yang Mahakuasa. Itulah sunrise sebuah pertunjukan alam yang selalu dinantikan para pelancong.
Dan, kawasan wisata Bromo menjadi salah satu pilihan untuk menyaksikan munculnya matahari yang akan menerangi Bumi selama setengah hari. Sehingga tak jarang, penginapan dengan harga miring sering penuh pengunjung dan yang tersisa hanya hotel berbintang.
Bagi Flashpacker, hal ini tidak menjadi soal, mereka lebih baik mengeluarkan uang sedikit lebih banyak daripada ketinggalan menyaksikan sunrise.
Siapa Flashpacker?
Dalam website Flashpacker Indonesia, dijelaskan, Flashpacker adalah penggemar jalan-jalan yang posisinya berada di tengah-tengah antara Backpacker dan Turis. Jika Backpaker sendiri merupakan penggemar jalan-jalan yang menyenangi kebebasan waktu dan berorientasi pada anggaran.
Sementara Turis merupakan pelancong yang tidak ingin repot dengan urusan perjalanan wisata. Mereka lebih senang menyerahkan segalanya yang berkaitan dengan urusan wisata kepada biro perjalanan. Walaupun konsekuensinya, pelancong model ini mesti terikat dengan jadwal yang kaku yang diberikan oleh biro perjalanan.
Sementara Flashpacker sendiri merupakan penggemar jalan-jalan yang menyenangi kebebasan waktu tapi berorientasi pada pengalaman serta menghargai kemudahan dan kenyamanan. Flashpacker tidak anti menggunakan salah satu angkutan.
Apabila angkutan udara dirasa dapat mempercepat waktu perjalanan dan menghemat tenaga maka itu dijadikan pilihan. Kaum Flashpacker tidak segan-segan mengeluarkan sejumlah uang daripada membuang waktu. Sehingga Flashpacker lebih fleksibel dan moderat dalam mengatur anggaran.
Kenyamanan yang dimaksud bukan berarti fasilitas yang mewah, walaupun kemewahan selalu identik dengan kenyamanan. Tetapi bagi Flashpacker, kenyamanan belum tentu mencari kemewahan dalam perjalanannya. Bila kenyamanan dapat tercukupi dengan pesawat kelas ekonomi, para Flashpacker tidak perlu mengeluarkan sejumlah uang agar dapat menggunakan pesawat kelas bisnis.
Di samping itu, karena lebih mengutamakan kenyamanan dalam melakukan perjalanan wisata, bukan berarti mereka anti dengan ketidaknyaman. Selama fasiltas tersebut menunjang untuk mencapai suatu pengalaman tertentu, mereka tidak segan-segan menggunakannya.