Monitoringclub.org | Fadhilah Surat Al Muzammil – Surat Al Muzzammil merupakan surat ke-73 dalam al-Qur’an. Surah ini tergolong dalam surah Makkiyah atau surah yang diturunkan di Makkah 1, yang terdiri atas 20 ayat.
Surat ini diturunkan sesudah Surat Al Qalam (Nuun). Dinamakan Surat Al Muzzammil yang artinya “Orang yang berselimut” diambil dari kata Al Muzzammil yang terdapat pada ayat pertama dalam surat ini. Yang dimaksud dengan orang yang berselimut itu ialah Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Pokok-pokok isi Surah Muzammil
Inilah pokok-pokok isi yang terkandung dalam Surat Al Muzammil:
- Petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan oleh Rasullulah SAW. untuk menguatkan rohaninya guna persiapan menerima wahyu, yaitu dengan bangun di malam hari untuk shalat tahajjud, membaca Al Quran dengan tartil; bertasbih dan bertahmid;
- Perintah bersabar terhadap celaan orang-orang yang mendustakan Rasul.
- Akhirnya kepada umat Islam diperintahkan untuk bersembahyang tahajjud, berjihad di jalan Allah, membaca Al Quran, mendirikan shalat, menunaikan zakat, membelanjakan harta di jalan Allah dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Surat Al Muzammil
Fadhilah, Manfaat Membaca Surat Al Muzammil
Berikut ini beberapa fadhilah Surat Al Muzammil:
Diberikan kemudahan urusan.
Barang siapa yang rutin membaca Surat Al Muzammil, maka Insya Allah akan diberikan kemudahan dalam urusan baik urusan dunia, maupun urusan akhirat.
Memudahkan datangnya rezeki
Barang siapa yang rutin mengamalkan surat Al Muzammil setiap hari, maka Insya Allah dia akan bebas dari kesempitan rezeki, dan diberikan kemudahan dalam berbagai usaha.
Mimpi berjumpa dengan Rasulullah Muhammad SAW.
Barang siapa yang ingin mimpi berjumpa dengan Rasulullah Muhammad SAW, maka hendaknya membaca Surat Al Muzammil sebanyak 41 kali. (Dikutib dari kitab Al-Wasail).
Demikianlah fadhilah Surat Al Muzammil, semoga bermanfaat bagi kita semua, dan dapat kita amalkan untuk membacanya setiap hari..
Catatan kaki:
- Imam Jamaluddin as-Suyuthi, al-Itqân fi ‘Ulumi al-Qur’an, Beirut: Darul Kutub al-Ilmiah, cet.I, 2004 M/ 1425 H, hal 20, Imam Badruddin az-Zaekasyi, al-Burhan fi Ulumi al-Qur’an, Beirut: Darul Fikr, cet.I, 1988 M/ 1408 H, Vol.I, hal.294 ↩︎