Monitoringclub.org | Cara Mendidik Anak – Memiliki anak merupakan impian setiap pasangan, seorang anak menjadi pelengkap kebahagian dalam rumah tangga. Orang tua bertanggung jawab penuh terhadap kebutuhan anak, anak akan menjadi penerus generasi kita, tentunya kita akan berusaha agar anak kita mendapat kasih sayang serta pendidikan yang baik.
Kita sebagai orang tua tentu tidak ingin anak kita kekurangan kasih sayang, terjerumus pada pergaulan yang bebas, serta tidak memiliki akidah yang baik. Untuk itu kita harus benar-benar mendidik anak-anak kita.
Berikut tips mengajarkan pendidikan yang baik untuk anak-anak kita
Tips Sederhana Cara Mendidik Anak
1. Menanamkan Tauhid dan Akidah yang Baik
Hal pertama yang kita ajarkan kepada anak-anak kita yaitu tentang tauhid, memberikan pelajaran tentang siapa Tuhan kita, mengenalkan mereka cara beribadah, menanamkan nilai-nilai keTuhanan, menguatkan iman mereka agar anak-anak kita tidak mudah terpikat oleh kebudayaan yang berbeda dengan kita terutama akidah yang kita tanamkan.
Dengan ini anak-anak kita akan tumbuh menjadi anak-anak yang baik, dekat dengan agama, sebab tanggung jawab kita bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat nanti.
Tauhid menjadi pondasi kuat yang harus dimiliki anak-anak kita. Agar di manapun mereka berada, iman mereka tidak goyah, mereka akan menyadari bahwa Tuhan mengawasi di manapun kita berada. Setelah kita mengajarkan tauhid, dan memperkuat keimanan mereka, baru kita membebaskan anak-anak kita untuk memilih bakat apa yang akan mereka tekuni.
2. Menghormati Orang Tua
Cara Mendidik Anak selanjutnya ialah sebelum anak kita mengenal sekolah TK, SD, SMP, SMA, sampai PERGURUAN TINGGI. Terlebih dahulu kita mengenalkan lingkungan kepada anak kita dan orang tua menjadi contoh keteladanan bagi anak. Kurangnya keteladanan dari orang tua maka kurang juga kewibawaan kita di depan mereka.
Kita tentu tidak hanya ingin mempunyai anak yang pintar, tetapi juga anak yang benar, menghormati orang tua merupakan pelajaran kedua yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita setelah tauhid.
Kita ajarkan kepada mereka untuk bersopan santun, menghormati sesama, menyayangi yang lebih muda juga bergaul tanpa memandang status sosial. Mengajak mereka untuk bersilaturahmi memperkuat tali persaudaraan, sehingga anak kita menjadi orang yang disenangi banyak orang karena budi pekertinya.
Disiplin ilmu yang mereka pelajari, kedudukan tinggi yang mereka raih tentu tidak akan membuat kita bangga, ketika anak kita tidak patuh dan hormat kepada orang tua. Maka tanamkanlah nilai-nilai kesopanan kepada anak-anak kita.
3. Pendidikan Moral
Pendidikan anak bukan hanya mencerdaskan mereka, tetapi juga mendidik akhlaq mereka dengan baik, menanamkan nilai-nilai moral.
4. Menggunakan pilihan kata yang positif
Cara Mendidik Anak selanjutnya ialah menggunakan pilihan kata positif. Orangtua seringkali melarang anaknya melakukan sesuatu dengan menggunakan kata “jangan”. Daripada menggunakan kata “jangan”, orangtua dianjurkan untuk menggunakan kata-kata yang sifatnya mengajak anak untuk melakukan hal yang positif.
Kata jangan sendiri lebih sering menimbulkan reaksi tidak menyenangkan seperti rasa kesal, marah, kecewa, atau bahkan anak akan melawan.
Kata “jangan” memberikan gambaran bahwa perilaku yang dilakukan anak tersebut tidak disukai oleh orangtua dan anak-anak akan merasa kecewa karena hal tersebut. Selain itu, mengucapkan “jangan” tidak memberikan solusi yang jelas. Jika memang anak melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan, berikan penjelasan dengan cara yang lembut.
Tentu saja, anak akan lebih senang mendengar “ayo kita menggambar di buku gambar saja, nanti ibu akan memberikan pensil warna baru,” daripada “jangan mencoret-coret tembok!” Kalimat “kamu kan anak ibu yang paling baik,” tentu saja lebih enak didengar daripada “jangan nakal!”
5. Menggunakan sistem reward
Bagi orang dewasa, melakukan kegiatan seperti menulis, mengenakan pakaian, maupun menyisir rambut merupakan hal yang biasa dan mudah dilakukan. Bagaimana dengan anak-anak yang masih kecil? Tentu saja itu merupakan sebuah pencapaian yang bagus dalam perkembangan mereka.
Tidak ada salahnya bagi orangtua untuk berkata “terimakasih anak pintar” atau “hebat! Kamu sudah bisa mengancingkan baju sendiri!” Dengan cara yang tepat, pujian yang diberikan kepada seorang anak akan menumbuhkan rasa percaya diri yang berguna untuk pergaulan anak di masa mendatang.
Selain itu jika anak mendapat ranking yang bagus di sekolah, tentunya Anda bisa memberikan reward yang lebih besar seperti membelikannya buku baru atau mengajaknya jalan-jalan.
6. Selalu memberikan penjelasan
Cara Mendidik Anak selanjutnya ialah dengan selalu memberi penjelasan. Tentu orangtua memiliki kesibukan yang padat untuk bekerja maupun melakukan kegiatan yang lain.
Namun, orangtua tetaplah memiliki tanggung jawab kepada seorang anak. Ingat, apakah anak memilih Anda untuk menjadi orangtuanya? Tidak. Itulah mengapa Anda harus bertanggung jawab atas pilihan Anda untuk memiliki buah hati.
Orangtua seringkali mudah marah, apalagi jika anak mereka tidak mengerti akan suatu hal. Selalu berikan penjelasan dengan sabar merupakan apa yang harus Anda lakukan. Anak-anak memang masih penuh dengan rasa ingin tahu, mereka tidak pernah bermaksud mengganggu Anda.
Jadi, jika anak Anda mengganggu Anda dengan kegiatan atau pertanyaannya, tersenyumlah dan jawab mereka dengan kasih sayang.
7. Biarkan mereka menangis
Memang baik menjadi seseorang yang kuat dan tabah. Namun, menangis bukanlah hal yang harus dihindari seperti alergi. Mungkin, anak-anak menangis karena hal yang dianggap orang dewasa sebagai hal kecil seperti terjatuh dan sedikit memar atau luka. Tapi bagi mereka, bisa saja itu merupakan hal paling menyakitkan yang pernah mereka rasakan.
Peluk mereka dan biarkan mereka menangis. Karena saat sudah beranjak remaja, biasanya akan ada trauma dari alam bawah sadar mereka yang terus melarang mereka untuk menangis. Padahal, saat itu mereka mungkin saja mengalami hal yang sangat membebani pikiran mereka.
Ketika sejak kecil diajarkan bahwa menangis tidak boleh dilakukan, tentunya mereka akan menganggap bahwa itu merupakan hal yang memalukan apalagi saat mereka beranjak remaja. Menangis sebenarnya akan membantu mengurangi stres. Saat mereka benar-benar ingin menangis, biarkan mereka menangis dan pastikan Anda selalu ada untuk mereka.
8. Berbangga hatilah pada mereka!
Cara Mendidik Anak selanjutnya ialah bangga terhadap mereka. Hal yang sangat tidak disukai oleh semua orang ialah ketika orangtua membandingkan mereka dengan orang lain. Bukan hanya akan membuat sang anak membenci orang yang dibandingkan dengan mereka atau bahkan orangtua mereka, tapi juga diri mereka sendiri.
Dengan membandingkan kemampuan anak dengan anak lain hal itu akan menurunkan kepercayaan diri mereka. Mereka pun akan merasa tidak berharga.
Semua orang itu berharga dan istimewa dengan caranya masing-masing. Mungkin anak Anda tidak mendapatkan nilai akademik sebagus kawannya, tapi anak Anda hebat dalam bidang seni.
Seorang anak pasti mempunyai bakatnya masing-masing dan Anda perlu berbangga padanya, apapun bakat yang dimilikinya. Dukung anak Anda dan katakan bahwa Anda bangga kepada mereka.
9. Berani meminta maaf
Kata “maaf” mungkin terdengar sepele namun agaknya sulit diungkapkan apalagi oleh orangtua kepada anak. Adanya ego dan harga diri yang tinggi tentunya membuat orangtua tidak ingin meminta maaf bahkan jika mereka melakukan kesalahan.
Seorang anak pastinya akan tumbuh, berkembang, dan belajar banyak hal. Ini mungkin saja terjadi ketika anak Anda akan mengingatkan Anda ketika melakukan kesalahan. Jika Anda tidak ingin mengatakan “maaf” ataupun “kamu benar” Anda bisa menggantinya dengan mengajaknya bermain bersama atau makan makanan yang dia suka.
10. Ajarkan hal-hal yang sederhana sehingga menjadi kebiasaan baik
Cara Mendidik Anak selanjutnya ialah mengajarkan hal-hal sederhana. Orangtua adalah guru pertama merupakan kata yang tepat untuk ini. Bagaimana pola pikir dan tingkah laku seorang anak tentunya merupakan hasil dari didikan orangtua. Tentunya, orangtua akan merasa senang jika anaknya menjadi seseorang yang berkepribadian baik.
Pada setiap kesempatan Anda bersama anak Anda, ajarkan hal-hal yang sederhana dan mudah untuk anak lakukan sehingga menjadi kebiasaan.
Contohnya membuang sampah pada tempatnya, menggosok gigi dan mencuci kaki sebelum tidur, mengucapkan salam saat akan berangkat sekolah, makan dengan cara yang baik, meletakkan pakaian pada tempatnya setelah dipakai, dan lain-lain.
Hal-hal seperti itu jika diajarkan sejak kecil akan membawa kebiasaan hingga dia dewasa, dan tentunya lebih mudah membangun karakter seorang anak saat ia kecil daripada ketika sudah dewasa.
11. Dengarkan penjelasan mereka
Banyak terjadi ketika orangtua merasa mengerti apa yang anak mereka inginkan. Itu akan membuat seorang anak menjadi marah dan kecewa. Bagaimana jika anak Anda menjadi korban bullying?
Mungkin Anda akan mengatakan “jangan lemah dong! Gitu aja kalah, lawan mereka!” Dan ketika dia mengatakan bahwa Anda tidak mengerti yang dia rasakan, Anda mengatakan bahwa Anda mengerti benar.
Duduk bersama dan dengarkan penjelasan anak Anda. Akan baik jika orangtua mengerti bagaimana perasaan anak mereka, apa yang terjadi pada mereka, dan bagaimana mereka menjalani kehidupannya.
Dengarkan, dan berhenti bertindak seperti Anda sudah bisa mengerti segalanya karena ada banyak tipe anak-anak. Mungkin anak Anda kuat, mungkin dia tertutup, mungkin dia mengalami ketakutan tertentu. Luangkan waktu, dan sekali lagi, dengarkan mereka.
12. Memenuhi kebutuhannya.
Cara Mendidik Anak selanjutnya ialah dengan memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan untuk diterima, dicintai, disentuh, memberikan pujian kepada anak-anak.
Pujian diberikan pada saat anak-anak membuat suatu kebaikan, walaupun dia membuat suatu kebaikan itu sedikit saja seperti bangun pagi, rajin mengaji, membagikan jajannya dan lain-lain.
Pujian harus lebih banyak diberikan dibandingkan dengan menegur dan menyalahkan sang anak.
13. Menasihati atau perhatian yang diwujudkan dengan perhatian.
Anak malu bergaul, pasti ada akarnya, yaitu minder. Cara menghilangkan minder ini yaitu dengan menggambarkan diri sang anak tersebut. Sebagai orang tua harus bisa melihat sisi positif atau kebaikan yang ada pada sang anak, pujilah kebaikan yang ada pada dirinya.
Mislanya : sang anak tidak mendapatkan nilai yang memuaskan di sekolah, maka pujilah ia dengan kata-kata yang halus “kamu hebat nak, kamu bisa dapat nilai ini karena kejujuran, tidak menyontek”. Dengan begitu sang anak akan tumbuh dalam pikirannya kalau dirinya adalah anak yang jujur.
14. Ajari sang anak keterampilan bergaul terutama tersenyum.
Cara Mendidik Anak selanjutnya ialah dengan mengajari mereka bergaul. Karena dengan tersenyum akan memberikan kesan bahwa dia menerima orang lain, apa lagi kalau senyumnya dibalas oleh orang atau anak lain maka anak tersebut merasa diterima oleh orang lain.
15. Ajari sang anak berbagi dengan sesama.
Anak tidak pandai bergaul kadang disebabkan oleh sifat pelit atau tidak pernah berbagi. Dengan mengajari sang anak berbagi kepada teman-temannya, maka akan memperbanyak dan akan disenangi, bahkan musuh bisa menjadi teman.
16. Ajari sang anak “gantian”.
Cara Mendidik Anak selanjutnya ialah mengajari bergantian. Misalnya pada saat main game, main perosotan, main ayunan dan main yang lainnya, ajari sang anak untuk memberikan kesempatan kepada anak lain, sehingga tidak terkesan mau main sendiri.
Kalau sifat anak yang tidak mau gantian dengan teman-temannya dengan sendirinya akan dijauhi oleh anak-anak yang lain.
17. Ajari sang anak untuk mendengarkan.
Biasanya, sang anak bahkan orang dewasa yang bisa menjadi pendengar yang baik dan memberikan komentar atau nasihat yang positif, maka dengan begitu akan disenangi oleh teman-temannya
18. Latih sang anak bergaul dengan anak lain yang sesuai dengan bakat, minat, satu talenta.
Cara Mendidik Anak selanjutnya ialah dengan melatih anak bergaul sesuai bakat, minat dan talenta. Jangan dipaksakan sang anak harus bergaul dengan siapa, misanya dengan si A, si B atau si C. Karena kalau dipaksakan malah akan membuatnya menjadi tidak semangat.
19. Mengendalikan kesenangan anak sebagai alat motivasi.
Justru kalau melarang kesenangan anak bisa menyebabkan sang anak akan memusuhi orang tuanya. Contoh : anak terlalu sibuk dengan kesenangan gadget, tanpa bersosialisasi atau belajar.
Suruh sang anak tersebut bermain-main dulu dengan anak tetangga atau membantu tetangga yang sedang melakukan kegiatan, setelah itu bisa main gadget.
Begitu juga dengan pada waktu belajar, katakan kepada sang anak untuk belajar terlebih dahulu, seperti mengerjakan PR atau membaca, setelah itu baru bisa memainkan gadgetnya.
Yang penting harus diperhatikan yaitu “ISI” dari gadget tersebut, dengan isi gadget yang baik, terlebih lagi tentang rohani, maka disini akan membentuk karakter anak yang sangat bagus yang dapat diambil secara tidak langsung dari orang tua.
20. Jangan bereaksi berlebihan pada saat ada anak yang mengadu.
Orang tua terkadang kalau ada anaknya yang mengadu bahwa anak ini, anak itu, sudah memukulinya atau menyakitinya akan bereaksi berlebihan, apakah itu dengan memarahi anaknya atau memukul anaknya, atau bahkan memarahai anak yang menyakiti anaknya.
ustru dengan reaksi yang berlebihan seperti ini akan membuat mental anak tidak mau bergaul lagi karena takut.
Sebagai orang tua yang baik, untuk menangani masalah seperti ini harus bijaksana, memberikan pengarahan yang baik, dengan kata-kata yang sopan.
Serta ada pakar yang bilang bahwa sebagai orang tua jangan terlalu menyelesaikan permasalahan sang anak, karena akan berpengaruh pada kemandirian sang anak.
21. Mendorong anak untuk gemar membaca.
Cara Mendidik Anakselanjutnya ialah dengan mendorongnya gemar membaca. Biasanya orang tua akan mengajak anak pergi berekreasi ke pantai atau tempat-tempat yang lainnya, hal ini sudah lumrah dilakukan.
Tapi sekali-kali ajaklah anak ke toko buku, memperlihatkan buku atau gambar kesukaannya. Kalau bisa di rumah pun harus sering diajak bermain menyusun gambar, memperlihatkan huruf-huruf atau angka-angka.
22. Bangunlah beberapa kebiasaan dalam keluarga.
Misalnya makan malam atau saat sarapan. Manfaatkan kesempatan ini bercerita atau berkomunikasi dengan keluarga, apakah itu dengan anak, isteri, suami.
Hal-hal yang berbau teknologi seperti HP, gadget dan lainnya usahakan ditaruh dulu di kamar, disilent bahkan kalau perlu di offline. Karena dengan komunikasi akan meningkatkan keharmonisan dalam keluarga serta mendidik anak untuk bersosialisasi.
23. Liburan keluarga.
Liburan tidak harus mahal atau bahkan sampai ke luar negeri atau ke taman-taman yang mewah. Pergi ke kebun teh, ke pantai, atau pun ke gunung merupakan alternatif lain, yang penting satu keluarga bisa berkumpul bersama.
24. Orang tua yang menjumpai anaknya menyebutkan kata sia-sia atau bahkan kata-kata kotor, “jangan diabaikan”.
Langsung nasihati anak tersebut dengan kata-kata yang halus dan sopan, bahwa kata-kata tersebut tidak sepantasnya untuk diucapkan.
Orang tua yang mengabaikan anaknya yang mengucapkan kata-kata kotor atau kata yang sia-sia justru akan membuat perkembangan anak tersebut menjadi buruk, baik itu dari segi moral maupun dalam lingkungannya.
25. Fokus pada kelebihan Anak
Cara Mendidik Anak selanjutnya ialah Jangan fokus kepada kekurangan anak, tapi fokuslah pada kelebihan sang anak.
Membesarkan seorang anak tentunya memberikan kebahagiaan bagi orangtua. Namun, tidak sedikit orangtua yang kurang bersabar atau terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Pada dasarnya, semua orang ingin bahagia tidak terkecuali anak-anak.
Berkomunikasi dengan kasih sayang pada mereka merupakan inti dari tips sederhana untuk orangtua dalam mendidik anak kali ini. Semoga bermanfaat