Arti surat Al Fatihah ayat 1 7 adalah salah satu topik yang banyak dicari oleh umat Islam di seluruh dunia. Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Quran yang memiliki banyak keutamaan dan kandungan yang luar biasa.
Surat ini juga disebut sebagai Ummul Kitab, yaitu induk dari semua kitab, karena mencakup semua makna dan pesan yang terdapat dalam Al-Quran secara garis besar.
Surat Al-Fatihah adalah doa yang paling sempurna, karena di dalamnya terdapat pujian, pengakuan, permohonan, dan petunjuk dari Allah SWT. Surat ini juga merupakan rukun shalat yang wajib dibaca di setiap rakaat, baik shalat fardhu maupun sunnah.
Surat ini juga bisa digunakan sebagai bacaan ruqyah, yaitu pengobatan dengan Al-Quran, karena memiliki kekuatan dan keberkahan yang besar.
Namun, apakah kita sudah memahami arti surat Al-Fatihah ayat 1-7 dengan benar dan mendalam? Apakah kita sudah mengetahui rahasia dan keajaiban yang tersembunyi di balik surat ini? Apakah kita sudah mengamalkan surat ini dengan khusyuk dan ikhlas?
Artikel ini akan membahas tentang arti surat Al Fatihah ayat 1 7 secara lengkap dan detail, serta memberikan beberapa tips dan saran untuk mengoptimalkan manfaat dan hikmah dari surat ini.
Arti Surat Al Fatihah Ayat 1 7
Surat Al-Fatihah terdiri dari 7 ayat yang masing-masing memiliki arti dan makna yang mendalam. Berikut adalah arti surat Al Fatihah ayat 1 7 beserta penjelasannya:
Ayat 1: بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Ayat ini adalah ayat pembuka yang mengandung isti’adzah, yaitu memohon perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT. Ayat ini juga mengandung tasmiyah, yaitu menyebut nama Allah SWT yang memiliki sifat-sifat sempurna dan indah.
Dengan menyebut nama Allah SWT, kita mengakui bahwa Dia adalah Tuhan yang menciptakan, mengatur, dan menguasai segala sesuatu. Dengan menyebut nama Allah SWT, kita juga mengharapkan rahmat dan kasih sayang-Nya yang meliputi segala makhluk.
Ayat 2: اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Ayat ini adalah ayat yang mengandung hamdalah, yaitu memuji dan mengagungkan Allah SWT. Ayat ini juga mengandung tauhid rububiyah, yaitu mengesakan Allah SWT sebagai Rabb, yaitu Pencipta, Pemelihara, dan Penguasa seluruh alam.
Dengan memuji Allah SWT, kita mengakui bahwa Dia adalah sumber segala nikmat dan kebaikan yang kita terima. Dengan memuji Allah SWT, kita juga menunjukkan rasa syukur dan ketaatan kepada-Nya.
Ayat 3: الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
Artinya: Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Ayat ini adalah ayat yang mengandung dua nama Allah SWT yang paling agung, yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Kedua nama ini menunjukkan sifat rahmat Allah SWT yang melimpah dan mencakup segala sesuatu.
Ar-Rahman berarti Allah SWT yang Maha Pengasih kepada semua makhluk-Nya, baik yang beriman maupun yang kafir, baik yang taat maupun yang durhaka.
Ar-Rahim berarti Allah SWT yang Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa, dengan memberikan mereka ampunan, hidayah, dan surga. Dengan menyebut nama-nama Allah SWT ini, kita mengharapkan rahmat dan kasih sayang-Nya yang tiada batas.
Ayat 4: مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
Artinya: Pemilik hari pembalasan.
Ayat ini adalah ayat yang mengandung tauhid uluhiyah, yaitu mengesakan Allah SWT sebagai Malik, yaitu Pemilik dan Hakim yang berhak menentukan nasib dan balasan setiap makhluk-Nya. Ayat ini juga mengandung pengakuan tentang adanya hari akhir, yaitu hari di mana semua amal perbuatan akan dihisab dan dibalas sesuai dengan keadilan Allah SWT.
Dengan menyebut nama Allah SWT ini, kita mengakui bahwa Dia adalah Tuhan yang berhak disembah dan ditaati. Dengan menyebut nama Allah SWT ini, kita juga menyadari bahwa kita akan bertanggung jawab atas semua yang kita lakukan di dunia.
Ayat 5: اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
Artinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Ayat ini adalah ayat yang mengandung dua hal penting, yaitu ibadah dan isti’anah. Ibadah berarti mengabdi dan tunduk kepada Allah SWT dengan segala bentuk ketaatan dan kecintaan. Ibadah juga berarti menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan kesyirikan. Ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah SWT semata, tanpa ada sekutu bagi-Nya.
Isti’anah berarti meminta pertolongan dan bantuan kepada Allah SWT dalam segala urusan dan kebutuhan. Isti’anah juga berarti mengakui kelemahan dan ketergantungan kita kepada Allah SWT.
Isti’anah hanya boleh ditujukan kepada Allah SWT semata, tanpa ada perantara atau pelindung selain-Nya. Dengan mengucapkan ayat ini, kita menegaskan komitmen dan kesungguhan kita dalam beribadah dan beristi’anah kepada Allah SWT.
Ayat 6: اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
Artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus.
Ayat ini adalah ayat yang mengandung doa dan permohonan kepada Allah SWT untuk memberikan kita hidayah, yaitu petunjuk dan bimbingan yang benar. Ayat ini juga mengandung pengertian tentang shirathal mustaqim, yaitu jalan yang lurus dan benar yang sesuai dengan ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya SAW.
Shirathal mustaqim adalah jalan yang membawa kita kepada kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Shirathal mustaqim adalah jalan yang diikuti oleh orang-orang yang mendapat nikmat dari Allah SWT, yaitu para nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan para shalihin.
Dengan mengucapkan ayat ini, kita memohon kepada Allah SWT untuk memberikan kita hidayah dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang berada di shirathal mustaqim.
Ayat 7: صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Artinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Ayat ini adalah ayat yang mengandung penjelasan dan penegasan tentang shirathal mustaqim yang diminta dalam ayat sebelumnya. Ayat ini juga mengandung dua kelompok orang yang harus kita hindari, yaitu al-maghdhub ‘alaihim dan adh-dhalin.
Al-maghdhub ‘alaihim berarti orang-orang yang dimurkai oleh Allah SWT, yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran tetapi tidak mau mengikutinya, atau orang-orang yang berbuat maksiat dan durhaka kepada Allah SWT.
Adh-dhalin berarti orang-orang yang sesat, yaitu orang-orang yang tidak mengetahui kebenaran atau tersesat dari jalan yang benar, atau orang-orang yang mengikuti hawa nafsu dan syaitan. Dengan mengucapkan ayat ini, kita meminta perlindungan dari Allah SWT agar tidak termasuk dalam kedua kelompok ini.
Dengan demikian, kita telah memahami arti surat Al-Fatihah ayat 1-7 secara lengkap dan detail. Surat ini adalah surat yang sangat penting dan berharga, karena mengandung intisari dan ringkasan dari seluruh isi Al-Quran.
Surat ini juga adalah surat yang sangat bermanfaat dan berkah, karena mengandung doa dan permohonan yang paling sempurna kepada Allah SWT. Surat ini juga adalah surat yang sangat indah dan mulia, karena mengandung pujian dan pengakuan yang paling tinggi kepada Allah SWT.
Tips dan Saran untuk Mengoptimalkan Manfaat dan Hikmah dari Surat Al-Fatihah
Setelah mengetahui arti surat Al-Fatihah ayat 1-7, kita tidak cukup hanya membacanya secara rutin dan formal, tetapi kita harus mengamalkannya secara khusyuk dan ikhlas. Berikut adalah beberapa tips dan saran untuk mengoptimalkan manfaat dan hikmah dari surat Al-Fatihah:
- Bacalah surat Al-Fatihah dengan tartil, yaitu dengan membaca setiap huruf dan harakatnya dengan benar dan jelas, serta mengikuti tajwid dan makhorijul hurufnya dengan baik.
- Bacalah surat Al-Fatihah dengan tadabbur, yaitu dengan memahami dan merenungkan makna dan pesan yang terkandung di dalamnya, serta menghubungkannya dengan kondisi dan situasi kita saat ini.
- Bacalah surat Al-Fatihah dengan tafakkur, yaitu dengan mengambil pelajaran dan hikmah yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita, serta mengoreksi dan memperbaiki diri kita sesuai dengan ajaran Allah SWT.
- Bacalah surat Al-Fatihah dengan taqwa, yaitu dengan menyadari bahwa Allah SWT selalu melihat dan mendengar kita, serta mengharapkan ridha dan ganjaran-Nya, serta menjauhi murka dan siksa-Nya.
- Bacalah surat Al-Fatihah dengan tawakkul, yaitu dengan berserah diri dan bertawakal kepada Allah SWT dalam segala urusan dan kebutuhan kita, serta mempercayakan semua hasil dan akibat kepada-Nya.
FAQ Tentang Surat Al-Fatihah
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang surat Al-Fatihah dan jawabannya:
Apa nama lain dari surat Al-Fatihah?
Surat Al-Fatihah memiliki beberapa nama lain, di antaranya adalah: Ummul Kitab, Ummul Quran, As-Sab’ul Matsani, Asy-Syifa, Ar-Ruqyah, Al-Kanz, Al-Hamd, dan As-Salah.
Apa keutamaan dari surat Al-Fatihah?
Surat Al-Fatihah memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah: merupakan surat teragung dalam Al-Quran, merupakan rukun shalat yang wajib dibaca, merupakan doa yang paling sempurna, merupakan obat yang paling mujarab, merupakan kunci surga, dan merupakan pembagi antara orang-orang yang beriman dan kafir.
Apa hukum membaca surat Al-Fatihah di luar shalat?
Hukum membaca surat Al-Fatihah di luar shalat adalah sunnah, karena Rasulullah SAW sering membacanya dalam berbagai kesempatan, seperti ketika berdoa, beristighfar, berdzikir, berwasiat, mengubur jenazah, dan lain-lain.
Apa makna dari basmalah yang terdapat di awal surat Al-Fatihah?
Makna dari basmalah yang terdapat di awal surat Al-Fatihah adalah: dengan menyebut nama Allah SWT yang memiliki sifat-sifat sempurna dan indah, kita memohon perlindungan dan pertolongan dari-Nya, serta mengharapkan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Apa beda antara Ar-Rahman dan Ar-Rahim?
Beda antara Ar-Rahman dan Ar-Rahim adalah: Ar-Rahman berarti Allah SWT yang Maha Pengasih kepada semua makhluk-Nya, baik yang beriman maupun yang kafir, baik yang taat maupun yang durhaka.
Ar-Rahim berarti Allah SWT yang Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa, dengan memberikan mereka ampunan, hidayah, dan surga.
Penutup
Arti surat Al Fatihah ayat 1 7 (ayat 1 sampai 7) adalah doa yang paling sempurna, karena di dalamnya terdapat pujian, pengakuan, permohonan, dan petunjuk dari Allah SWT. Surat ini juga merupakan rukun shalat yang wajib dibaca di setiap rakaat, baik shalat fardhu maupun sunnah.
Surat ini juga bisa digunakan sebagai bacaan ruqyah, yaitu pengobatan dengan Al-Quran, karena memiliki kekuatan dan keberkahan yang besar. Surat ini juga merupakan intisari dan ringkasan dari seluruh isi Al-Quran.
Surat ini juga merupakan surat yang sangat penting dan berharga, karena mengandung banyak keutamaan dan kandungan yang luar biasa. Surat ini juga merupakan surat yang sangat indah dan mulia, karena mengandung pujian dan pengakuan yang paling tinggi kepada Allah SWT.
Untuk mengoptimalkan manfaat dan hikmah dari surat Al-Fatihah, kita harus membacanya dengan khusyuk dan ikhlas, serta mengamalkannya dengan benar dan baik. Kita juga harus memahami dan merenungkan makna dan pesan yang terkandung di dalamnya, serta mengambil pelajaran dan hikmah yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita.
Kita juga harus menyadari bahwa Allah SWT selalu melihat dan mendengar kita, serta mengharapkan ridha dan ganjaran-Nya, serta menjauhi murka dan siksa-Nya. Kita juga harus berserah diri dan bertawakal kepada Allah SWT dalam segala urusan dan kebutuhan kita, serta mempercayakan semua hasil dan akibat kepada-Nya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pengetahuan dan inspirasi bagi kita semua. Semoga Allah SWT memberikan kita hidayah dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang berada di shirathal mustaqim. Amin.