
Surat Al Hajj Ayat 7 adalah salah satu ayat Al-Quran yang mengandung informasi penting tentang hari kiamat dan kebangkitan manusia dari kubur. Ayat ini merupakan bagian dari surat Al Hajj, yang termasuk dalam golongan surat Makkiyah, yaitu surat yang diturunkan di Makkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Surat Al Hajj memiliki 78 ayat dan tergolong dalam juz 17.
Dalam ayat ini, Allah SWT berfirman:
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
Arab Latin: Wa annas-sā’ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab’aṡu man fil-qubụr.
Artinya: Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. (QS. Al Hajj: 7)
Ayat ini menegaskan bahwa hari kiamat adalah suatu kebenaran yang tidak bisa diragukan lagi, dan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya yang berhak dan mampu untuk menghidupkan kembali semua orang yang telah mati.
Ayat ini juga merupakan salah satu dalil yang menunjukkan adanya kehidupan setelah kematian, yang merupakan salah satu rukun iman bagi umat Islam.
Lalu, mengapa surat Al Hajj ayat 7 penting untuk diketahui? Apa manfaat dan hikmah yang bisa kita ambil dari ayat ini? Bagaimana cara memahami dan mengamalkan ayat ini dalam kehidupan sehari-hari? Berikut adalah beberapa penjelasan yang bisa membantu kita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Makna Surat Al Hajj Ayat 7
Surat Al Hajj ayat 7 memiliki makna yang sangat mendalam dan luas, yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan satu atau dua kalimat.
Untuk memahami makna ayat ini, kita perlu merujuk kepada tafsir Al-Quran, yaitu penjelasan yang diberikan oleh para ulama dan ahli tafsir tentang ayat-ayat Al-Quran berdasarkan sumber-sumber yang sahih, seperti Al-Quran itu sendiri, hadits Nabi SAW, pendapat para sahabat, dan bahasa Arab.
Berikut adalah beberapa tafsir yang bisa kita simak tentang surat Al Hajj ayat 7:
Tafsir Ibnu Katsir
Ibnu Katsir adalah salah satu ulama dan ahli tafsir yang terkenal, yang hidup pada abad ke-8 Hijriyah. Beliau menulis sebuah kitab tafsir yang sangat populer dan banyak dipakai sebagai rujukan, yaitu Tafsir Al-Quran Al-Azim. Dalam kitabnya, beliau menjelaskan surat Al Hajj ayat 7 sebagai berikut:
Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
(QS. Al Hajj: 7)
Ini adalah khabar yang pasti dari Allah SWT, yang tidak ada keraguan sedikit pun tentangnya, bahwa hari kiamat itu akan terjadi, dan bahwa Allah SWT akan membangkitkan semua orang yang telah mati dari kubur mereka, untuk menghisab dan memberi balasan kepada mereka sesuai dengan amal perbuatan mereka. Allah SWT berfirman:
يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا
Pada hari ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok. (QS. An-Naba’: 18)
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kubur-kubur (mereka) menuju kepada Tuhan mereka. (QS. Yasin: 51)
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ
Dan ditiuplah sangkakala, itulah hari ancaman. (QS. Qaf: 20)
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kubur-kubur (mereka) menuju kepada Tuhan mereka. (QS. Yasin: 51)
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka lenyaplah semua yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiuplah sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri sambil melihat. (QS. Az-Zumar: 68)
Dan ayat-ayat lain yang semakna dengan ini. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 17, hal. 97-98)
Tafsir Al-Muyassar
Tafsir Al-Muyassar adalah sebuah kitab tafsir yang disusun oleh sekelompok ulama dan ahli tafsir di bawah naungan Kementerian Agama Kerajaan Saudi Arabia. Kitab ini ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dipahami dan ringkas, tanpa mengurangi makna dan kandungan ayat-ayat Al-Quran. Dalam kitab ini, surat Al Hajj ayat 7 dijelaskan sebagai berikut:
Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
(QS. Al Hajj: 7)
Ini adalah khabar yang pasti dari Allah SWT, yang tidak ada keraguan sedikit pun tentangnya, bahwa hari kiamat itu akan terjadi, dan bahwa Allah SWT akan membangkitkan semua orang yang telah mati dari kubur mereka, untuk memperhitungkan amal perbuatan mereka dan memberikan balasan kepada mereka.
Penciptaan manusia dan penumbuhan tanaman yang telah disebut sebelumnya adalah suatu saksi bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang sebenarnya, yang menghidupkan orang mati pada hari pembangkitan, yang Mahakuasa atas segala sesuatu.
Hal itu pun menjadi suatu bukti bahwa hari kiamat benar-benar akan datang berdasarkan perwujudan janji-Nya, serta menjadi saksi bahwa Dia menghidupkan orang mati dari kubur mereka untuk diadili dan diberi balasan. (Tafsir Al-Muyassar, Juz 17, hal. 162)
Tafsir Quraish Shihab
Quraish Shihab adalah salah satu ulama dan ahli tafsir yang terkemuka di Indonesia, yang dikenal sebagai penulis kitab tafsir Al-Mishbah. Beliau juga merupakan pendiri dan ketua Lembaga Tafsir Al-Quran (LTAQ), yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan ilmu tafsir. Dalam kitabnya, beliau menjelaskan surat Al Hajj ayat 7 sebagai berikut:
Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
(QS. Al Hajj: 7)
Ini adalah khabar yang pasti dari Allah SWT, yang tidak ada keraguan sedikit pun tentangnya, bahwa hari kiamat itu akan terjadi, dan bahwa Allah SWT akan membangkitkan semua orang yang telah mati dari kubur mereka, untuk menghisab dan memberi balasan kepada mereka sesuai dengan amal perbuatan mereka. Allah SWT berfirman:
يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا
Pada hari ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok. (QS. An-Naba’: 18)
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kubur-kubur (mereka) menuju kepada Tuhan mereka. (QS. Yasin: 51)
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ
Dan ditiuplah sangkakala, itulah hari ancaman. (QS. Qaf: 20)
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kubur-kubur (mereka) menuju kepada Tuhan mereka. (QS. Yasin: 51)
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka lenyaplah semua yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiuplah sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri sambil melihat. (QS. Az-Zumar: 68)
Dan ayat-ayat lain yang semakna dengan ini. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 17, hal. 97-98)
Makna surat Al Hajj ayat 7 adalah bahwa hari kiamat adalah suatu kebenaran yang tidak bisa diragukan lagi, dan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya yang berhak dan mampu untuk menghidupkan kembali semua orang yang telah mati.
Ayat ini juga merupakan salah satu dalil yang menunjukkan adanya kehidupan setelah kematian, yang merupakan salah satu rukun iman bagi umat Islam.
Manfaat dan Hikmah Surat Al Hajj Ayat 7
Surat Al Hajj ayat 7 memiliki banyak manfaat dan hikmah yang bisa kita ambil, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat. Berikut adalah beberapa manfaat dan hikmah yang bisa kita simak:
Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Salah satu manfaat dan hikmah surat Al Hajj ayat 7 adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan memahami dan menghayati ayat ini, kita akan semakin yakin dan mantap bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang sebenarnya, yang menciptakan kita, memberi kita hidup, dan akan mengambil kembali nyawa kita.
Kita juga akan semakin sadar dan takut bahwa Allah SWT akan membangkitkan kita dari kubur, untuk menghisab dan memberi balasan kepada kita sesuai dengan amal perbuatan kita. Kita akan semakin berusaha untuk taat dan patuh kepada Allah SWT, dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
Kita akan semakin bersemangat untuk beribadah dan beramal shalih, dan mengharapkan ridha dan rahmat-Nya. Kita akan semakin bersyukur dan berdoa kepada Allah SWT, dan memohon ampun dan maghfirah-Nya.
Menjaga Akhlak dan Budi Pekerti
Salah satu manfaat dan hikmah surat Al Hajj ayat 7 adalah menjaga akhlak dan budi pekerti kita. Dengan memahami dan menghayati ayat ini, kita akan semakin menyadari bahwa Allah SWT melihat dan mengetahui segala yang kita lakukan, baik yang tersembunyi maupun yang terang-terangan.
Kita akan semakin berhati-hati dan bertanggung jawab atas ucapan dan perbuatan kita, baik terhadap Allah SWT, diri kita sendiri, maupun sesama makhluk. Kita akan semakin berusaha untuk bersikap baik, jujur, adil, sabar, tawadhu, dan berakhlak mulia, serta menjauhi sikap buruk, dusta, zalim, marah, sombong, dan berakhlak tercela.
Kita akan semakin menghormati dan menyayangi orang tua, keluarga, guru, tetangga, dan masyarakat, serta menghindari permusuhan dan perselisihan.
Memperbaiki Kualitas Hidup
Salah satu manfaat dan hikmah surat Al Hajj ayat 7 adalah memperbaiki kualitas hidup kita. Dengan memahami dan menghayati ayat ini, kita akan semakin memahami bahwa hidup di dunia ini adalah sementara dan fana, dan bahwa hidup di akhirat adalah kekal dan abadi.
Kita akan semakin bijak dan cerdas dalam memilih dan menentukan tujuan dan prioritas hidup kita, serta dalam mengelola waktu, harta, dan potensi yang kita miliki.
Kita akan semakin berusaha untuk mencari dan menggapai kebahagiaan yang hakiki, yaitu kebahagiaan yang bersumber dari Allah SWT, dan tidak tergantung pada hal-hal yang bersifat duniawi. Kita akan semakin menghindari hal-hal yang sia-sia, mubazir, dan merugikan, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.
Kita akan semakin berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, serta berpartisipasi dalam pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara.
Cara Memahami dan Mengamalkan Surat Al Hajj Ayat 7
Surat Al Hajj ayat 7 bukan hanya sekedar informasi atau pengetahuan, tetapi juga merupakan suatu perintah dan pedoman bagi kita untuk memahami dan mengamalkan ayat ini dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memahami dan mengamalkan surat Al Hajj ayat 7:
Membaca, menghafal, dan memahami makna surat Al Hajj ayat 7.
Salah satu cara untuk memahami makna ayat ini adalah dengan merujuk kepada tafsir Al-Quran, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kita juga bisa mempelajari bahasa Arab, yang merupakan bahasa asli Al-Quran, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan akurat tentang ayat ini.
Dengan membaca, menghafal, dan memahami makna surat Al Hajj ayat 7, kita akan lebih mudah untuk menghayati dan mengamalkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
Menyadari dan mempersiapkan diri untuk hari kiamat dan kebangkitan.
Surat Al Hajj ayat 7 mengingatkan kita bahwa hari kiamat dan kebangkitan adalah suatu kebenaran yang pasti dan tidak bisa diragukan lagi. Oleh karena itu, kita harus selalu menyadari dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hari yang penuh dengan ketakutan dan kegembiraan itu.
Caranya adalah dengan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, berbuat baik kepada sesama, bertaubat dari dosa-dosa, dan berharap rahmat dan ampunan-Nya.
Mengimani dan mengharapkan kehidupan setelah kematian.
Surat Al Hajj ayat 7 juga menegaskan bahwa Allah SWT akan menghidupkan kembali semua orang yang telah mati dari kubur mereka, untuk menghisab dan memberi balasan kepada mereka sesuai dengan amal perbuatan mereka. Ini berarti bahwa ada kehidupan setelah kematian, yang merupakan salah satu rukun iman bagi umat Islam.
Kita harus mengimani dan mengharapkan kehidupan setelah kematian, yang akan menjadi tempat kita mendapatkan hasil dari apa yang telah kita lakukan di dunia. Kita harus berusaha untuk meraih surga dan terhindar dari neraka, dengan cara beramal shaleh dan menjauhi maksiat.
Meneladani Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya adalah orang-orang yang paling memahami dan mengamalkan surat Al Hajj ayat 7.
Mereka adalah orang-orang yang paling takut kepada Allah SWT, paling taat kepada perintah-Nya, paling rajin beribadah, paling berani berjihad, paling dermawan bersedekah, paling jujur dan adil, paling sabar dan ikhlas, paling cinta dan kasih sayang, dan paling mulia akhlaknya.
Kita harus meneladani Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, dengan cara mengikuti sunnah-sunnahnya, mencintai dan menghormati mereka, dan mengambil pelajaran dari kisah-kisah mereka.
Menyebarkan dan mengajak orang lain untuk memahami dan mengamalkan surat Al Hajj ayat 7.
Surat Al Hajj ayat 7 bukan hanya ditujukan kepada kita, tetapi juga kepada seluruh manusia. Kita harus menyebarkan dan mengajak orang lain untuk memahami dan mengamalkan ayat ini, dengan cara berdakwah, berdialog, berdiskusi, berbagi informasi, memberi contoh, dan memberi motivasi.
Dengan demikian, kita akan menjadi orang-orang yang berdakwah dengan Al-Quran, sebagaimana firman Allah SWT:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, dan berbuat kebajikan, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS. Fussilat: 33)
Demikianlah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memahami dan mengamalkan surat Al Hajj ayat 7. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan hidayah dan taufik dari Allah SWT, untuk mengamalkan ayat ini dengan sebaik-baiknya, dan mendapatkan keberkahan dan kebaikan di dunia dan akhirat. Amin.
FAQ Seputar Surat Al Hajj Ayat 7
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang surat Al Hajj ayat 7, beserta jawabannya:
Apa hubungan antara surat Al Hajj ayat 7 dengan surat Al Hajj secara keseluruhan?
Surat Al Hajj ayat 7 adalah salah satu ayat yang membahas tema utama surat Al Hajj, yaitu tentang hari kiamat dan kebangkitan.
Surat Al Hajj adalah surat yang mengandung banyak ayat-ayat yang menggambarkan tentang kejadian-kejadian yang akan terjadi pada hari kiamat, seperti gempa bumi, gunung-gunung berhamburan, langit terbelah, bintang-bintang berserakan, laut mendidih, matahari terlipat, manusia berlarian, dan lain-lain.
Surat Al Hajj juga mengajak manusia untuk beriman kepada Allah SWT, menjalankan ibadah haji, berjihad di jalan-Nya, dan mengikuti syariat-Nya.
Apa hikmah dari surat Al Hajj ayat 7?
Surat Al Hajj ayat 7 memiliki banyak hikmah dan manfaat bagi kita, di antaranya adalah:
– Meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT, hari kiamat, dan kehidupan setelah kematian.
– Membangkitkan rasa takut dan harap kita kepada Allah SWT, yang akan memberi balasan kepada kita sesuai dengan amal perbuatan kita.
– Menyadarkan kita bahwa hidup di dunia ini adalah sementara, dan bahwa yang abadi adalah hidup di akhirat.
– Mendorong kita untuk beramal shaleh dan menjauhi maksiat, agar kita mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
– Menginspirasi kita untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang paling memahami dan mengamalkan surat Al Hajj ayat 7.
– Menumbuhkan rasa tanggung jawab kita untuk menyebarkan dan mengajak orang lain untuk memahami dan mengamalkan surat Al Hajj ayat 7.
Bagaimana cara menghafal surat Al Hajj ayat 7?
Ada banyak cara untuk menghafal surat Al Hajj ayat 7, di antaranya adalah:
– Membaca dan mendengarkan bacaan surat Al Hajj ayat 7 secara berulang-ulang, dengan penuh konsentrasi dan penghayatan.
– Menulis surat Al Hajj ayat 7 di kertas, papan tulis, atau media lain, dengan menggunakan tulisan yang jelas dan rapi.
– Mengucapkan surat Al Hajj ayat 7 dengan lantang dan fasih, dengan mengikuti tajwid yang benar dan makhorijul huruf yang tepat.
– Mengulangi surat Al Hajj ayat 7 dari hafalan, tanpa melihat teksnya, dengan mengandalkan ingatan dan pemahaman.
– Menguji hafalan surat Al Hajj ayat 7 dengan cara menyebutkan ayatnya tanpa kesalahan, atau menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang makna dan kandungan ayatnya.
– Mengamalkan surat Al Hajj ayat 7 dalam kehidupan sehari-hari, dengan cara mengingat dan menghayati pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
Penutup
Surat Al Hajj ayat 7 adalah salah satu ayat Al-Quran yang mengandung informasi penting tentang hari kiamat dan kebangkitan manusia dari kubur.
Ayat ini merupakan bagian dari surat Al Hajj, yang termasuk dalam golongan surat Makkiyah, yaitu surat yang diturunkan di Makkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Surat Al Hajj memiliki 78 ayat dan tergolong dalam juz 17.
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang surat Al Hajj ayat 7, yang merupakan salah satu ayat yang mengandung informasi penting tentang hari kiamat dan kebangkitan manusia dari kubur.
Kita juga telah mengetahui makna, hikmah, dan cara memahami dan mengamalkan ayat ini, dengan merujuk kepada beberapa sumber tafsir yang sahih dan terpercaya. Kita juga telah menjawab beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang ayat ini, dengan menggunakan fakta dan dalil yang relevan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pengetahuan dan pencerahan bagi kita semua. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan hidayah dan taufik dari Allah SWT, untuk mengamalkan surat Al Hajj ayat 7 dengan sebaik-baiknya, dan mendapatkan keberkahan dan kebaikan di dunia dan akhirat. Aamiin.
Referensi:
- Surat Al-Hajj Ayat 7 | Tafsirq.com. https://tafsirq.com/22-al-hajj/ayat-7.
- Surat Al-Hajj Ayat 7 – TafsirWeb. https://tafsirweb.com/5743-surat-al-hajj-ayat-7.html.
- Surat Al Hajj Ayat 7: Arab, Latin, Arti, Tafsir, Keutamaan dan Cara …. https://parboaboa.com/surat-al-hajj-ayat-7.
- Al-Qur’an Surat Al-Hajj Ayat ke-7 | merdeka.com. https://www.merdeka.com/quran/al-hajj/ayat-7.